Dari Abu Ruqayyah
Tamiim bin Aus Ad Daari radhiallahu 'anh, “Sesungguhnya Rasulullah telah
bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?, Beliau
bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan
bagi seluruh kaum muslim”
[Muslim no. 55]
Penjelasan:
Tamim Ad Daari hanya
meriwayatkan hadits ini, kata nasihat merupakan sebuah kata singkat penuh isi,
maksudnya ialah segala hal yang baik. Dalam bahasa arab tidak ada kata lain
yang pengertiannya setara dengan kata nasihat, sebagaimana disebutkan oleh para
ulama bahasa arab tentang kata Al Fallaah yang tidak memiliki padanan setara,
yang mencakup makna kebaikan dunia dan akhirat.
Kalimat, “Agama adalah
Nasihat” maksudnya adalah sebagai tiang dan penopang agama, sebagaimana sabda
Rasulullah, “Haji adalah arafah”, maksudnya wukuf di arafah adalah tiang dan
bagian terpenting haji.
Tentang penafsiran
kata nasihat dan berbagai cabangnya, Khathabi dan ulama-ulama lain mengatakan :
1. Nasihat untuk Allah
maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya, menjauhkan diri dari syirik dan sikap
ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, memberikan kepada Allah sifat-sifat sempurna
dan segala keagungan, mensucikan-Nya dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya,
menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mencintai dan membenci sesuatu semata
karena-Nya, berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan bersyukur atas
segala nikmat-Nya, berlaku ikhlas dalam segala urusan, mengajak melakukan
segala kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut
kepada sesama manusia. Khathabi berkata : “Secara prinsip, sifat-sifat baik
tersebut, kebaikannya kembali kepada pelakunya sendiri, karena Allah tidak
memerlukan kebaikan dari siapapun”
2. Nasihat untuk
kitab-Nya à maksudnya beriman kepada firman-firman Allah dan diturunkan-Nya
firman-firman itu kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu semua tidak sama dengan
perkataan manusia dan tidak pula dapat dibandingkan dengan perkataan siapapun. Kemudian
menghormati firman Allah, membacanya dengan sungguh-sungguh, melafazhkan dengan
baik dengan sikap rendah hati dalam membacanya, menjaganya dari takwilan
orang-orang yang menyimpang, membenarkan segala isinya, mengikuti hukum-hukumnya,
memahami berbagai macam ilmunya dan kalimat-kalimat perumpamaannya,
mengambilnya sebagai pelajaran, merenungkan segala keajaibannya, mengamalkan
dan menerima apa adanya tentang ayat-ayat mutasyabih, mengkaji ayat-ayat yang
bersifat umum, dan mengajak manusia pada hal-hal sebagaimana tersebut diatas
dan menimani Kitabullah
3. Nasihat untuk
Rasul-Nya maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya, mengimani semua yang
dibawanya, menaati perintah dan larangannya, membelanya semasa hidup maupun
setelah wafat, melawan para musuhnya, membela para pengikutnya, menghormati
hak-haknya, memuliakannya, menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya,
menyebarluaskan tuntunannya, tidak menuduhnya melakukan hal yang tidak baik,
menyebarluaskan ilmunya dan memahami segala arti dari ilmu-ilmunya dan mengajak
manusia pada ajarannya, berlaku santun dalam mengajarkannya, mengagungkannya
dan berlaku baik ketika membaca sunnah-sunnahnya, tidak membicarakan sesuatu
yang tidak diketahui sunnahnya, memuliakan para pengikut sunnahnya, meniru
akhlak dan kesopanannya, mencintai keluarganya, para sahabatnya, meninggalkan
orang yang melakukan perkara bid’ah dan orang yang tidak mengakui salah satu
sahabatnya dan lain sebagainya.
4. Nasihat untuk para
pemimpin umat islam maksudnya menolong mereka dalam kebenaran, menaati perintah
mereka dan memperingatkan kesalahan mereka dengan lemah lembut, memberitahu
mereka jika mereka lupa, memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim,
tidak melawan mereka dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada
mereka (tidak untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat
dibelakang mereka, berjihad bersama mereka dan mendo’akan mereka agar mereka
mendapatkan kebaikan.
5. Nasihat untuk
seluruh kaum muslim maksudnya memberikan bimbingan kepada mereka apa yang dapat
memberikan kebaikan bagi mereka dalam urusan dunia dan akhirat, memberikan
bantuan kepada mereka, menutup aib dan cacat mereka, menghindarkan diri dari
hal-hal yang membahayakan dan mengusahakan kebaikan bagi mereka, menyuruh
mereka berbuat ma’ruf dan mencegah mereka berbuat kemungkaran dengan sikap
santun, ikhlas dan kasih sayang kepada mereka. Memuliakan yang tua dan
menyayangi yang muda, memberikan nasihat yang baik kepada mereka, menjauhi
kebencian dan kedengkian, mencintai sesuatu yang menjadi hak mereka seperti
mencintai sesuatu yang menjadi hak miliknya sendiri, tidak menyukai sesuatu
yang tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri tidak menyukainya, melindungi
harta dan kehormatan mereka dan sebagainya baik dengan ucapan maupun perbuatan
serta menganjurkan kepada mereka menerapkan perilaku-perilaku tersebut diatas.
Wallahu a’lam
Memberi nasihat
merupakan fardu kifayah, jika telah ada yang melaksanakannya, maka yang lain
terlepas dari kewajiban ini. Hal ini merupakan keharusan yang dikerjakan sesuai
kemampuan. Nasihat dalam bahasa arab artinya membersihkan atau memurnikan
seperti pada kalimat nashahtul ‘asala artinya saya membersihkan madu hingga
tersisa yang murni, namun ada juga yang mengatakan kata nasihat memiliki makna
lain. Wallahu a’lam
(Sumber : LoveIslam)
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment