Wednesday, 18 March 2015




Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anh, ia berkata : “Telah bersabda Rasululloh : “ Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah diperintahkan kepada para rasul, maka Allah telah berfirman: Wahai para Rasul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih. Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.’ Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, berambut kusut, dan berdebu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhan, wahai Tuhan” , sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana orang seperti ini dikabulkan do’anya".
[Muslim no. 1015]

Penjelasan:

Hadits ini merupakan dasar dari berbagai hukum Islam. Juga merupakan inti dalam hal yang berkaitan dengan makanan halal dan menjauhi yang haram. Masyarakat harus senantiasa mengkonsumsi makanan halal, maka tercipta kasih sayang, tidak ada dendam, sehingga tercipta masyarakat aman dan sentosa.

Yang baik dan diterima
Allah swt tidak akan menerima amalan kecuali amalan tersebut baik, bersh dari noda, seperti riya’. Allah swt tidak menerima harta benda yang diinfakkan kecuali yang halal dan baik. Allah swt berfirman,”Kepada-Nyalah naik (diterima) perkataan-perkataan baik dan amal shalih dinaikkan-Nya (QS. Faathir : 10), juga membagi ucapan menjadi dua, baik dan buruk. “Allah mencontohkan ucapan yang baik, seperti pohon yang baik.” (QS. Ibrahim : 24) “Dan ucapan yang buruk seperti pohon ynag buruk.” (QS. Ibrahim : 26).
Siapapun tidak akan selamat di sisi Allah, kecuali mereka yang berlaku baik.
Ibnu Rajab berkata, “Seorang mukmin adalah orang yang bik secara keseluruhan, hati,lisan, dan seluruh anggota tubuhnya. Karena dalam hatinya terdapat keimanan, keimanan tersebut akan terurai melalui bibirnya dengan dzikir, melalui anggota badannya dalam bentuk amal sholeh dan inilah buah dari iman.”

Bagaimana agar amal yang baik dan halal menjadi baik dan diterima
Unsur terpenting yang menjadikan perbuatan seorang muslim baik dan diterima adalah makanan yang halal dan baik.Allah swt berfirman, “Wahai para Rasul makanlah makanan yang baik dan beramal sholehlah.” Allah juga berfirman, “Hai orang-orang beriman, makanlah makanan yang baik dari apa yang Kami berikan kepada kalian.”
At-Thabrani meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas ra berkata, “Saya membaca ayat, “Wahai sekalian manusia, makanlah apa-apa yang ada di bumi, yang halal dan baik.” (QS. Al Baqarah :168) di sisi Rasulullah. Llau Sa’ad bin Abi Waqash berkata , “Wahai Rasulullah, mohonkan kepada Allah agar doaku mustajab (dikabulkan).” Nabi berkata, “Wahai Sa’ad, baikkanlah makananmu (pilihlah yang halal), niscaya doamu mustajab. Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya orang yang di rongganya terdapat satu genggam barang haram, tidak akan diterima amalnya selama empat puluh hari. Dan barangsiapa yang daging tubuhnya tumbuh dari barang haram, maka nerakalah tempat paling layak baginya.” Riwayat lain menyebutkan bahwa Nabi saw bersabda, “Allah tidak akan menerima shalat seseorang yang di rongga terdapat barang haram.”

Tidak diterimanya sebuah amalan
Maksud dari ‘tidak diterima’ adalah tidak sah, tidak sempurna, tidak mendapat pahala.

Membersihkan harta dari barang haram
Jika seseorang memiliki harta yang haram, maka ia wajib membersihkannya, yaitu dengan cara menshodaqahkannya dan pahalanya bagi pemilik harta

Sebab dikabulkannya doa
·         Perjalanan jauh.
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “ Ada tga doa yag pasti dikabulkan : doa orang yang dizalimi, doa musafir dan doa orangtua terhadap anaknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).
Perjalanan jauh menjadi sebab dikabulkannya doa karena beban yang dirasakan sangat berat. Semakin lama suatu perjalanan, doa akan semakin dikabulkan.
·         Baju yang kusut dan kondisi tubuh yang sangat lelah.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang kondisinya karena itu (lelah atau miskin) andai ia berdoa tentulah Allah akan mengabulkan. Juga diriwayatkan bahwa ketika melakukan shalat istisqa’ Rasulullah saw menggunakan pakaian yang lusuh dan bersikap rendah hati.
·         Menengadahkan kedua tangan.
Mengangkat kedua tangan merupakan adab dalam berdoa. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Pemalu dan Pemurah. Ia malu untuk tidak mengabulkan permohonan hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya dalam berdoa.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
·         Betul-betul berharap kepada Allah
Rasulullah bersabda, “Jika seorang hamba berkata, “ Ya Rabb, empat kali. Niscaya Allah berfirman, “Kupenuhi panggilanmu, wahai hambaku. Mintalah niscaya akan Aku beri,” (Al Bazzar meriwayatkan dari Aisyah ra).
Penghalang doa
Yang menyebabkan doa tidak dikabulkan adalah selalu menggunakan barang haram, baik makanan, minuman maupun pakaiannya.

Doa adalah inti dari ibadah
Seseorang bedoa kepada Allah swt, manakal tidak ada lagi yang bisa diharapkan kecuali Dia. Ini adalah esensi tauhid dan inti dari keikhlasan.

Kita dianjurkan untuk berinfaq dengan harta yang halal dan melarang untuk berinfaq dengan harta yang tidak halal..
Barangsiapa yang menghendaki doanya dikabulkan maka harus senantiasa memperhatiakn yang halal,baik makanan, maupun pakaiannya.
Allah akan menerima dan memberkahi infaq dari harta yang baik

(Disarikan dari Al-Wafi Fi syarhil Arba’in An-Nawawiyah)
#SPUberbagi




0 comments:

Post a Comment