Jakarta, Aktual.co —
Suatu hari Ali bin Abi Thalib mendapati kedua anaknya, Hasan dan Husain, sakit.
Bahkan kedua cucu Rasulullah SAW itu mengalami sakit yang cukup lama sehingga
Ali pun bernazar, “Jika Hasan dan Husain sembuh, aku akan berpuasa selama tiga
hari”. Rupanya Allah mendengar nazar Ali tersebut hingga Hasan dan Husain pun
sembuh.
Ali bin Abi Thalib
bersama isterinya, Fatimah Az Zahra, pun berpuasa. Menjelang tiba waktu berbuka
di hari pertama, hanya tersedia dua potong roti untuk makanan berbuka.
Ketika waktu berbuka
tiba, belum lagi keduanya menyantap roti tersebut, datang seorang fakir miskin
yang mengetuk pintu mereka seraya meminta makanan lantaran perutnya belum
terisi sejak beberapa hari. Urunglah Ali dan Fatimah melahap roti yang sudah
digenggamnya, mereka pun meneruskan berpuasa hingga keesokan harinya.
Di hari kedua berpuasa,
mereka pun hanya memiliki sepotong roti untuk dimakan berdua pada waktu berbuka
nanti. Seperti halnya hari kemarin, tiba saatnya berbuka, pintu pun kembali
terdengar diketuk seseorang. Rupanya seorang anak yatim yang meminta makanan
karena kelaparan.
Tak kuasa menahan iba,
Ali pun memberikan sepotong roti itu kepada anak yatim itu. Keduanya kembali
berpuasa.
Ujian memang selalu
diberikan Allah kepada orang seperti Ali dan Fatimah. Bahkan di hari ketiga
berpuasa pun, sepotong roti yang mereka punya pada saat menjelang berbuka
ikhlas mereka berikan kepada seorang tawanan yang baru saja bebas namun tak
mempunyai makanan. Ali, Fatimah, dan kedua anaknya, Hasan dan Husain mengerti
bahwa semua ini hanyalah ujian kesabaran dari Allah.
Sebuah pelajaran yang
teramat mengharukan dari keluarga Ali bin Abi Thalib dan keluarganya yang
penyabar. Betapa Allah tengah menguji mereka, akankah mereka tetap beriman dan
mau menyedekahkan rezeki milik mereka kepada orang lain, meskipun mereka
teramat membutuhkan. Bahkan kisah yang teramat indah ini Allah lukiskan dalam
Al-Quran Surat Al-Insaan (76): 8-10, agar menjadi pelajaran bagi kebanyakan manusia.
Memberi di saat berlebih
adalah hal mudah, meski tidak semua orang melakukannya. Tetapi memberi di saat
kita membutuhkan, hanyalah orang-orang yang mengharapkan perjumpaan dengan
Allah di surga kelak yang sanggup melakukannya. Butuh perjuangan, keikhlasan
dan kesabaran untuk meniru apa yang dilakukan Ali bin Abi Thalib beserta
keluarganya. Tentu saja kita bisa, jika kita mau.
“… barangsiapa yang
mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia berbuat kebaikan…” (QS.
Al-Kahfi: 110). Dikutip dari era muslim.
(Sumber : actual.co
-Nurlail Qadr)
#SPUBerbagi – JumatBerkah)
0 comments:
Post a Comment