Dalam dunia bisnis dengan tingkat
persaingan yang ketat dan lingkungan yang dinamis, strategi merupakan kunci
dari pencapaian keunggulan bersaing dan keberhasilan sebuah bisnis.
Pemilihan strategi merupakan fokus utama dari top manajemen.
Tidak jarang perusahaan meminta bantuan konsultan top dengan biaya besar untuk
merumuskan strategi. Untuk menjalankan strateginya perusahaan pun rela
mengerahkan sumberdaya dan investasi yang tidak sedikit.
Proses implementasi strategi juga
seringkali mengharuskan perusahaan mengubah bisnisnya, mengakuisisi kompetensi
baru, mengubah proses bisnis dan struktur organisasi yang semuanya
memerlukan waktu yang tidak singkat.
Saat ini BUMN juga sedang melakukan transformasi bisnis dan organisasi besar-besaran. Dengan terjadinya perubahan yang drastis di industri ICT (information and communication technology), Indosat dan Telkom telah bertransformasi menjadi perusahaan yang jauh berbeda.
Saat ini BUMN juga sedang melakukan transformasi bisnis dan organisasi besar-besaran. Dengan terjadinya perubahan yang drastis di industri ICT (information and communication technology), Indosat dan Telkom telah bertransformasi menjadi perusahaan yang jauh berbeda.
Terkait dengan perkembangan ICT, hampir semua bank besar telah
menerapkan e-banking. Bogasari telah berhasil mengubah bisnisnya dari hanya
sebagai produsen tepung terigu menjadi industri pangan yang terintegrasi.
Berbagai upaya dalam pengimplementasikan strategi bisnis
seharusnya juga dapat memberikan hasil yang baik bagi kinerja perusahaan.
Sebagian perusahaan memang telah memetik buah manis dari penerapan strategi
yang baru. Namun banyak juga yang gagal karena strategi yang dipilih
tidak tepat dan tidak efektif.
Kegagalan strategi membawa dampak negatif yang besar bagi
perusahaan seperti alokasi sumberdaya dan investasi yang sia-sia,
kehilangan momentum untuk memanfaatkan peluang bisnis, kehilangan kepercayaan
pelanggan, kehilangan kepercayaan diri, bahkan bisa menurunkan citra dan
reputasi perusahaan.
Banyak perusahaan terpuruk karena menerapkan strategi yang
tidak tepat. Oleh karena itu betapa pentingnya mempertimbangkan pemilihan
strategi secara matang dan seksama.
Memilih strategi
Berbagai metode tersedia untuk mengembangkan alternatif
strategi seperti metode SWOT Matrix, BCG Matrix, GE Matrix, IE Matrix, SPACE
Matrix, Porter Generic Strategy, Ansoff Growth Strategy dan sebagainya.
Namun masih terbatas metode yang tersedia untuk memilih dan
mengevaluasi alternatif strategi. Salah satu metode yang sering saya gunakan
sebagai konsultan strategi bisnis adalah metode yang diperkenalkan oleh Rumelt.
Rumelt memperkenalkan 4 kriteria
untuk mengevaluasi baik buruknya strategi, yaitu consonance,
advantage, feasibility, dan consistency.
Consonance adalah
kemampuan strategi dalam memanfaatkan peluang bisnis dan mengatasi ancaman yang
muncul di masa yang akan datang. Sebagai contoh strategi pengembangan produk
baru Astra dengan memproduksi beragam jenis kendaraan keluarga, merupakan
strategi yang tepat untuk meraih peluang peningkatan jumlah kelas menengah di
Indonesia yang membutuhkan kendaraan keluarga yang murah dan andal.
Advantage adalah
kemampuan strategi dalam memanfaatkan keunggulan dan meminimalisasi
kelemahan perusahaan. Sebagai contoh strategi BRI yang tetap fokus melayani
sektor UKM sangat sesuai dengan keunggulan dan pengalaman BRI dalam kredit
mikro.
Feasibility adalah
sejauhmana implementasi strategi didukung oleh sumberdaya (finansial, SDM,
organisasi, sistem, budaya) dan kemampuan perusahaan untuk berubah. Sebagai
contoh Indosat berhasil bertransformasi dari international carrier
manjadi full network service provider karena didukung oleh
sumberdaya dan manajemen perubahan yang baik.
Consistency adalah
sejauhmana strategi bisnis dijabarkan ke dalam program implementasi dengan
baik. Program implementasi meliputi penurunan sasaran tingkat perusahaan
ke dalam sasaran tingkat divisi, departemen fungsional, unit kerja, sampai
individu.
Strategi perusahaan juga perlu dijabarkan ke dalam strategi
fungsional, program fungsional, kegiatan unit kerja, dan kegiatan individu.
Perusahaan juga perlu menyusun program kerja yang menunjang program stratejik,
misalnya program restrukturisasi organisasi, program pengembangan kompetensi
SDM, program pengembangan sistem, dan sebagainya.
Implementasi strategi
Sebaik apa pun strategi yang dipilih tidak ada artinya jika
implementasinya buruk. Bisa jadi strategi yang sebenarnya baik menjadi
buruk jika implementasinya buruk. Strategi yang baik akhirnya dinilai dari
kemampuan mencapai sasaran dan visi yang telah ditetapkan berdasarkan koridor
misi dan kebijakan perusahaan.
Untuk implementasi strategi tidak
cukup hanya dengan menyusun action plan dan menyediakan
sumberdaya yang dibutuhkan. Agar implementasi strategi dapat berjalan dengan
baik, perusahaan harus melakukan perubahan aspek organisasi lainnya seperti
struktur, sistem, komposisi dan kompetensi SDM, kompetensi organisasi, gaya
kepemimpinan, bahkan budaya perusahaan.
Jadi strategi yang baik tidak dapat dipisahkan dari manajemen
perubahan yang baik.
Untuk memiliki strategi yang baik selain diperlukan
konseptor strategi yang baik, juga pemimpin perubahan yang efektif.
Pemimpin perusahaan harus mampu berperan sebagai pemimpin perubahan. Di tingkat
pelaksanaan, pemimpin perubahan perlu didukung oleh para talenta yang menjadi
agen perubahan.
(Sumber
: tulisan dari Ir. Triono Saputro –
manajemenppm.wordpress)
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment