Untuk menjadi seorang Wirausahawan
bekal utamanya yaitu bersikap optimis sebagai
langkah awal dalam menjalankan usaha.
Dengan penuh keyakinan dan berpikiran positif,
maka akan berefek positif dalam diri Anda.
Dalam menjalankan usaha Anda akan
diselimuti keoptimisan diri dan semangat yang
tinggi dalam bekerja. Berawal dari
pemikiran dan sikap yang optimis serta
tidak mudah putus asa akan menjadi
power (kekuatan) dalam menjalani persaingan usaha.
Pemikiran dan tindakan pesimis
hanya membuat seseorang mudah menyerah. Jadi,
bagaimana mungkin ia akan menggapai kesuksesan?
Ingat, kegagalan bukanlah di saat kita
gagal dalam mencoba, melainkan ketika kita berhenti
berusaha untuk lebih baik lagi terhadap
apa yang kita lakukan.
Kisah Asmara Dua Sejoli
Kisah asmara sepasang muda-mudi berikut ini akan menjelaskan perlunya sikap optimis dalam menjalani hidup dengan mengesampingkan pemikiran-pemikiran negatif yang akan membawa seseorang pada sikap pesimis. Kisah ini menggambarkan bagaimana sikap pesimis menyebabkan kisah asmara itu kandas begitu saja. Tragedi itu bermula ketika si pemuda harus pergi berjuang ke medan perang. Pada saat menghadapi peperangan, kaki kanannya putus terkena bom. la merasa tidak lagi pantas memiliki gadis pujaan hati karena cacat kaki. Terpaksa ia meminta bantuan temannya agar memberitahu kekasihnya itu bahwa ia sudah gugur di medan peperangan.
Kisah asmara sepasang muda-mudi berikut ini akan menjelaskan perlunya sikap optimis dalam menjalani hidup dengan mengesampingkan pemikiran-pemikiran negatif yang akan membawa seseorang pada sikap pesimis. Kisah ini menggambarkan bagaimana sikap pesimis menyebabkan kisah asmara itu kandas begitu saja. Tragedi itu bermula ketika si pemuda harus pergi berjuang ke medan perang. Pada saat menghadapi peperangan, kaki kanannya putus terkena bom. la merasa tidak lagi pantas memiliki gadis pujaan hati karena cacat kaki. Terpaksa ia meminta bantuan temannya agar memberitahu kekasihnya itu bahwa ia sudah gugur di medan peperangan.
Pasca kejadian itu, si pemuda
justru melalui hari-hari dengan keputusasaan
karena ia masih sangat mencintai wanita
itu. Hingga suatu ketika ia mendengar bahwa
mantan kekasihnya akan segera menikah. Pemuda
tersebut merasa senang bercampur sedih. di satu sisi ia senang
kekasih hatinya sudah menemukan pengganti,satu tetapi ia sedih
karena kekasihnya akan segera menjadi milik orang
lain.
Pemuda tersebut ingin melihat mantan
kekasihnya tersenyum bahagia. ia sengaja datang
pada acara pernikahan dan terus
memperhatikan wanita itu secara diam-diam. Tetapi
ia sangat terperanjat ketika melihat calon
suami kekasihnya itu. Sebab pria itu
adalah teman seperjuangan yang juga terputus
kedua kakinya akibat perang.
Pemuda tersebut sangat menyesal
mengapa dulu ia pesimis dan menyerah
dengan keadaan dan tidak berani menghadapi
kenyataan dengan terburu-buru memutuskan untuk
mengundurkan diri karena kakinya terputus
satu. Mengapa ia tidak menemui kekasihnya
terlebih dahulu dan menanyakan secara langsung?
Tetapi semua sudah terlambat, pemikiran negatif
hanya meninggalkan penyesalan. Kisah tersebut
sebenarnya menegaskan bahwa kita seharusnya
memikirkan kemungkinan terbaik terlebih dahulu,
sebelum memikirkan kemungkinan terburuk. Sebab
apa yangterjadi di depan nanti mungkin jauh
lebih baik dari apa yang kita
pikirkan. Semoga kita mempunyai satu kesamaan
pendapat bahwa bersikap optimis itu jauh
lebih menguntungkan dari pada berpesimis diri
dengan keadaan.
Sikap optimis dalam menjalani
sebuah usaha dalam bidang bisnis juga
begitu adanya, di mana harus bersikap
optimis dan berani dalam menghadapi segala
risiko dalam usahanya. Keberanian dalam bertindak
akan membuat seseorang mengetahui hasil
dari pekerjaan. Ketika berhasil, tentunya
ia akan mendapatkan kesuksesan dalam
usahanya dan mendapatkan pengalaman serta ilmu
yang berharga dari usahanya. Akan tetapi,
jika gagal, bukan menjadi permasalahan
karena ia akan mendapatkan pelajaran dan
pengalaman yang luar biasa. Sebagai bekal
untuk dirinya dalam menggapai cita-cita.
Akan tetapi, alangkah meruginya
orang-orang yang tidak berani mencoba
karena ia tidak akan tahu bagaimana
hasilnya. Pada kenyataannya ia tidak pernah
melakukan apapun. Kisah tersebut menunjukkan bagaimana akibat
dari sikap pesimis diri dari seorang pemuda yang
berujung pada kekecewaan diri karena menyesali
perbuatannya yang tidak berani menghadapi
kenyataan dan memilih menghindar. Seandainya
dia mencobanya dengan menunjukkan keadaan
dirinya, walaupun saat itu ia tidak
segagah dulu disebabkan cidera akibat perang
yang menghilangkan satu kakinya, pasti ia
akan bahagia dengan pasangannya saat itu. Karena
sesungguhnya wanita yang ia cintai menikah
dengan sahabat baiknya yang menyampaikan
berita tentang dirinya dengan mengatakan ia telah
gugur dalam perang.
Penyesalan hanya bisa ia
ratapi ketika menghadiri pemikahan sang wanita
pujaan hatinya. Kisah ini semoga dapat
menberikan pencerahan bagi Anda orang-orang yang
berkecimpung dalam dunia wirausaha untuk selalu
optimis dan berani menatap kenyataan.
Artinya, segala akhir dari sebuah tindakan
tidak seperti pemikiran yang kita bayangkan
dalam kenyataannya, masih banyak rahasia-rahasia
tersembunyi di balik sebuah peristiwa.
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment