Kisah tentang Luqman al Hakim adalah kisah
yang menggambarkan bentuk keimanan yang menjelaskan kepada kita bagaimana
keimanan bisa membawa kepada kebaikan dan mencegah dari segala keburukan.
Luqman disifati sebagai ahli hikmah, dimana
Allah Ta’ala telah memberikan kepadanya berbagai hikmah. Allah berfirman, “Dan
sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman.” (QS.Luqman : 12)
Hikmah adalah perkataan yang tepat
kepada seseorang yang tepat di waktu yang tepat pula disertai dengan kadar yang
tepat dengan gaya bahasa yang sesuai.
Kisah
Penuh Hikmah
Berikut beberapa kisah Luqman al Hakim
yang sarat dengan hikmah.
Pada suatu hari tuan beliau ra berkata
kepadanya, “Tolong sembelih kambing ini.”
Luqman pun menyembelihnya. Lalu sang
tuan berkata, “Keluarkanlah dua potong daging yang paling baik darinya.”
Maka Luqman mengeluarkan lidah dan hati.
Setelah berlalu beberapa hari sang tuan memintanya untuk menyembelih kambing
kembali. Setelah kambing disembelih, sang tuan berkata, “Keluarkan dua potong
daging yang paling buruk darinya.”
Lalu Luqman kembali membawakan lidah dan
hati. Maka sang tuan dengan terheran-heran berkata, “Aku perintahkan engkau
untuk mengeluarkan dua potong daging yang paling baik darinya, engkau keluarkan
lidah dan hati. Kemudian aku perintahkan engkau untuk mengeluarkan dua potong
daging yang paling buruk darinya, engkau keluarkan lidah dan hati juga.
Luqman berkata, “Sesungguhnya tidak ada
sesuatu yang lebih baik dari keduanya, jika keduanya baik. Tidak ada yang lebih
buruk dari keduanya, jika keduanya buruk.
Dalam kisah yang lain, suatu hari ada
seorang lelaki yang bertemu dengan Luqman, sedangkan pada saat itu manusia
berkumpul di sekeliling Luqman. Lalu lelaki tadi berkata, “Bukankah engkau
adalah hamba sahaya bani Fulan?”
Luqman menjawab, “Iya.”
“Bukakah engkau yang menggembala kembing
di gunung?” Lelaki tadi kembali bertanya.
“Iya.” Jawab Luqman.
“Lalu apa yang membuat engkau bisa
menjadi seperti yang aku lihat (sekarang ini)?” Tanya lelaki tersebut.
Luqman menjawab, “Bertakwa kepada Allah
Ta’ala, berkata jujur, menunaikan amanat, dan selaul diam dari pembicaraan yang
tidak bermanfaat.”
Dalam dialog yang lain ada seorang
lelaki berdiri memandang Luqman. Lelaki tersebut bertanya, “Engkau Luqman hamba
sahaya Bani al Khiskhaas ?”
Luqman menjawab, “Iya.”
“Engkau pengembala kambing?” Lelaki itu
kembali bertanya.
“Engkau hitam legam?” tanya lelaki.
Luqman menjawab, “Adapun kehitamanku
sudah jelas, lalu apa yang membuatmu takjub dengan perkaraku?”
Lelaki tadi menjawab, “Manusia menginjak
karpetmu, mereka mendatangi pintu rumahmu dan mereka ridha dengan perkataanmu.”
Luqman menjawab, “Wahai anak saudaraku,
jika engkau condong kepada perkataanku kepadamu, maka engkau akan seperti itu.”
Luqman melanjutkan, “Aku menundukkan
pandanganku, menjaga lisanku, menjaga makananku, menahan kemaluanku, berkata
jujur, menepati janjiku, memuliakan tamuku, menjaga tetanggaku, dan
meninggalkan yang tidak bermanfaat.
Itulah yang menjadikan aku sebagaimana yang engkau lihat.”
Perkataan
Penuh Hikmah
Berikut adalah beberapa perkataan Luqman
yang penuh hikmah :
1.
Luqman berkata “
“Sesungguhnya jika Allah Ta’ala
dititipkan sesuatu akan menjaganya.”
2.
Luqman juga
berkata :
“Wahai anakku, perbanyaklah berucap,
‘Rabbigh firli.’ Karena Allah Ta’ala memiliki waktu yang tidak akan menolak doa
yang meminta.”
3.
Luqman juga
berkata :
“Wahai anakku, jadikanlah takwa kepada
Allah Ta’ala sebagai perniagaan, maka keuntungan akan mendatangimu meskipun
tanpa barang dagangan.”
4.
Luqman juga
berkata :
“Wahai anakku, siapa yang berbohong,
maka hilanglah air mukanya. Siapa yang jelek akhlaknya, banyak kesusahannya dan
memindahkan batu-batu besar dari tempatnya lebih mudah daripada memahamkan
orang yang belum faham.”
5.
Luqman juga
berkata :
“Wahai anakku, janganlah memakan
makananmu kecuali orang yang bertakwa, ajaklah para ulama bermusyawarah dalam
perkaramu.”
6.
Luqman juga
berkata :
“Wahai anakku, sesungguhnya termasuk
hikmah, mendudukan orang-orang miskin kedudukan para raja.”
7.
Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, hati-hati dengan
berhutang, karena sesungguhnya itu adalah kehinaan di siang hari dan
kegelisahan di malam hari.”
8.
Luqman juga
berkata :
“Wahai anakku, pilihlah majelis dengan
kedua matamu, jika engkau mendapati suatu kaum berdzikir mengingat Allah
Ta’ala, maka duduklah bersama mereka. Karena jika engkau adalah orang yang
berilmu, akan bermanfaat ilmumu. Adapaun jika engkau adalah orang yang bodoh,
mereka akan mengajarimu. Mungkin Allah Ta’ala akan mendatangi mereka dengan
rahmat-Nya, sehingga engkau akan merasakan rahmat tersebut bersama mereka. Dan
jika engkau mendapati suatu kaum tidak berdzikir mengingat Allah Ta’ala, maka
janganlah duduk bersama mereka. Karena jika engkau orang yang berilmu, tidak
akan bermanfaat ilmumu. Adapun jika mereka adalah orang yang bodoh, mereka akan
menambah kesesatan. Mungkin Allah Ta’ala akan mendatangi mereka dengan
murka-Nya, sehingga engkau merasakan murka tersebut bersama mereka.”
(Sumber : majalahmajlis)
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment