Friday, 5 June 2015




 Kisah tentang Luqman al Hakim adalah kisah yang menggambarkan bentuk keimanan yang menjelaskan kepada kita bagaimana keimanan bisa membawa kepada kebaikan dan mencegah dari segala keburukan.

Luqman disifati sebagai ahli hikmah, dimana Allah Ta’ala telah memberikan kepadanya berbagai hikmah. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman.” (QS.Luqman : 12)

Hikmah adalah perkataan yang tepat kepada seseorang yang tepat di waktu yang tepat pula disertai dengan kadar yang tepat dengan gaya bahasa yang sesuai.

Kisah Penuh Hikmah

Berikut beberapa kisah Luqman al Hakim yang sarat dengan hikmah.

Pada suatu hari tuan beliau ra berkata kepadanya, “Tolong sembelih kambing ini.”
Luqman pun menyembelihnya. Lalu sang tuan berkata, “Keluarkanlah dua potong daging yang paling baik darinya.”
Maka Luqman mengeluarkan lidah dan hati. Setelah berlalu beberapa hari sang tuan memintanya untuk menyembelih kambing kembali. Setelah kambing disembelih, sang tuan berkata, “Keluarkan dua potong daging yang paling buruk darinya.”
Lalu Luqman kembali membawakan lidah dan hati. Maka sang tuan dengan terheran-heran berkata, “Aku perintahkan engkau untuk mengeluarkan dua potong daging yang paling baik darinya, engkau keluarkan lidah dan hati. Kemudian aku perintahkan engkau untuk mengeluarkan dua potong daging yang paling buruk darinya, engkau keluarkan lidah dan hati juga.
Luqman berkata, “Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang lebih baik dari keduanya, jika keduanya baik. Tidak ada yang lebih buruk dari keduanya, jika keduanya buruk.

Dalam kisah yang lain, suatu hari ada seorang lelaki yang bertemu dengan Luqman, sedangkan pada saat itu manusia berkumpul di sekeliling Luqman. Lalu lelaki tadi berkata, “Bukankah engkau adalah hamba sahaya bani Fulan?”
Luqman menjawab, “Iya.”
“Bukakah engkau yang menggembala kembing di gunung?” Lelaki tadi kembali bertanya.
“Iya.” Jawab Luqman.
“Lalu apa yang membuat engkau bisa menjadi seperti yang aku lihat (sekarang ini)?” Tanya lelaki tersebut.
Luqman menjawab, “Bertakwa kepada Allah Ta’ala, berkata jujur, menunaikan amanat, dan selaul diam dari pembicaraan yang tidak bermanfaat.”

Dalam dialog yang lain ada seorang lelaki berdiri memandang Luqman. Lelaki tersebut bertanya, “Engkau Luqman hamba sahaya Bani al Khiskhaas ?”
Luqman menjawab, “Iya.”
“Engkau pengembala kambing?” Lelaki itu kembali bertanya.
“Engkau hitam legam?” tanya lelaki.
Luqman menjawab, “Adapun kehitamanku sudah jelas, lalu apa yang membuatmu takjub dengan perkaraku?”
Lelaki tadi menjawab, “Manusia menginjak karpetmu, mereka mendatangi pintu rumahmu dan mereka ridha dengan perkataanmu.”
Luqman menjawab, “Wahai anak saudaraku, jika engkau condong kepada perkataanku kepadamu, maka engkau akan seperti itu.”
Luqman melanjutkan, “Aku menundukkan pandanganku, menjaga lisanku, menjaga makananku, menahan kemaluanku, berkata jujur, menepati janjiku, memuliakan tamuku, menjaga tetanggaku, dan meninggalkan  yang tidak bermanfaat. Itulah yang menjadikan aku sebagaimana yang engkau lihat.”

Perkataan Penuh Hikmah

Berikut adalah beberapa perkataan Luqman yang penuh hikmah :

1.      Luqman berkata “
“Sesungguhnya jika Allah Ta’ala dititipkan sesuatu akan menjaganya.”

2.      Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, perbanyaklah berucap, ‘Rabbigh firli.’ Karena Allah Ta’ala memiliki waktu yang tidak akan menolak doa yang meminta.”

3.      Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, jadikanlah takwa kepada Allah Ta’ala sebagai perniagaan, maka keuntungan akan mendatangimu meskipun tanpa barang dagangan.”

4.      Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, siapa yang berbohong, maka hilanglah air mukanya. Siapa yang jelek akhlaknya, banyak kesusahannya dan memindahkan batu-batu besar dari tempatnya lebih mudah daripada memahamkan orang yang belum faham.”

5.      Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa, ajaklah para ulama bermusyawarah dalam perkaramu.”

6.      Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, sesungguhnya termasuk hikmah, mendudukan orang-orang miskin kedudukan para raja.”

7.       Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, hati-hati dengan berhutang, karena sesungguhnya itu adalah kehinaan di siang hari dan kegelisahan di malam hari.”

8.      Luqman juga berkata :
“Wahai anakku, pilihlah majelis dengan kedua matamu, jika engkau mendapati suatu kaum berdzikir mengingat Allah Ta’ala, maka duduklah bersama mereka. Karena jika engkau adalah orang yang berilmu, akan bermanfaat ilmumu. Adapaun jika engkau adalah orang yang bodoh, mereka akan mengajarimu. Mungkin Allah Ta’ala akan mendatangi mereka dengan rahmat-Nya, sehingga engkau akan merasakan rahmat tersebut bersama mereka. Dan jika engkau mendapati suatu kaum tidak berdzikir mengingat Allah Ta’ala, maka janganlah duduk bersama mereka. Karena jika engkau orang yang berilmu, tidak akan bermanfaat ilmumu. Adapun jika mereka adalah orang yang bodoh, mereka akan menambah kesesatan. Mungkin Allah Ta’ala akan mendatangi mereka dengan murka-Nya, sehingga engkau merasakan murka tersebut bersama mereka.”

(Sumber : majalahmajlis)
#SPUBerbagi

0 comments:

Post a Comment