Thursday, 25 June 2015



ilustrasi (inet)
dakwatuna.com – Ingin puasa lancar, tamat hingga lebaran berikut mengeruk lebih banyak bonus pahala, rupanya bukan perkara gampang. Dari “tanjakkan” awal beragam gangguan berjajar menghadang. Salah satu gangguan itu berkaitan dengan urusan kesehatan. Pelaku puasa sering kali dibuat kerepotan dengan bermacam situasi yang menimpanya, utamanya di awal Ramadhan.
Sebetulnya ada banyak cara yang bisa diupayakan untuk membuat situasi tetap aman terkendali. Mengenali penyebab serta tahu solusi yang tepat, merupakan langkah awal yang perlu dimiliki setiap pelaku puasa untuk bisa berkelit dari gangguan itu.
Berikut adalah beberapa gangguan yang biasa terjadi kala puasa serta cara penanggulangannya :
  1. Bau Mulut
Penyebab bau mulut bisa bermacam-macam : Penyakit pada sistem tubuh yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan, seperti diabetes mellitus, kelainan pada saluran pencernaan atau pernapasan dan penyakit-penyakit pada kerongkongan. Makanan minuman tertentu, semisal kopi, makanan berbumbu bawang putih atau merah, jengkol, petai, dan rokok; Tidak bersihnya mulut atau kehadiran gigi berlubang – bakteri di mulut seperti Streptococcus mutans, Streptococcus viridans, dan Staphylococcus aureus akan membusukkan sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi, menghasilkan asam yang menurunkan pH cairan di sekitar gigi. Selain dapat merontokkan email, proses pembusukan juga menimbulkan halitosis (bau mulut); serta minimnya asupan makanan-minuman yang menyebabkan sisa metabolisme menjadi pekat.
Mencukupkan asupan makanan-minuman dan menghindari makanan-minuman pencetus bau mulut, utamanya saat sahur, mampu mencegah situasi tersebut. Di samping itu, berkumur 2 – 3 kali sehari dengan air rebusan sekitar lima lembar daun sirih yang telah didinginkan, bila perlu dapat ditambah setengah sendok teh garam, dapat juga dicoba. Minyak atsiri daun sirih yang mengandung kavikol, karibetol, karvakrol, dan eugenol, terbukti ampuh mengusir bakteri-bakteri tersebut. Meski demikian, kebiasaan menggosok gigi tetap tak boleh ditinggalkan.
  1. Susah BAB
Susah buang air besar (BAB) dapat menyebabkan wasir (haemorhoids) dan masalah pencernaan dengan rasa kembung. Biasanya, selain karena tidak cukup serat dalam makanan yang dikonsumsi, terlalu sedikitnya cairan yang masuk tubuh bisa pula jadi biang keladinya. Guna mengatasinya, di samping perlu meningkatkan konsumsi makanan berserat, mencukupkan asupan cairan penting juga diperhatikan.
  1. Gangguan Pencernaan dan Gas
Di samping dapat disebabkan mengkonsumsi makanan penghasil gas, seperti telur, kol, dan sebagainya, terjadinya gangguan pencernaan dan gas bisa juga karena kebiasaan “balas dendam”, terlalu berlebihan makan, terlalu banyak mengkonsumsi makanan gorengan, berlemak, dan pedas, atau meminum minuman berkarbonat, seperti coca cola dan lain-lain.
Untuk mengatasinya, selain perlu mengatur pola konsumsi, tidak makan berlebihan dan menghindari makanan gorengan, berlemak, dan pedas, dianjurkan pula untuk menjauhi minuman berkarbonat. Pilihlah minuman jus buah atau air putih saja.
  1. Lesu
Keringat berlebihan, lemah, letih, kurang bertenaga, pening, terutama ketika bangkit dari posisi duduk, pucat, dan rasa pusing, merupakan gejala-gejala yang berkaitan dengan tekanan darah rendah. Hal ini cenderung terjadi menjelang sore hari, di mana kondisi tubuh sudah betul-betul anjlok.
Tetap tenang dan melakukan aktivitas ringan akan membantu mengatasi situasi ini. Kegiatan tersebut akan memancing tubuh memobilisasi cadangan energi, membuat stamina segar kembali. Akan tetapi, terutama pada penderita hipertensi, gejala demikian patut diwaspadai. Berkonsultasi dengan tenaga medis terdekat, guna mendapatkan saran cara pengonsumsian obat, merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan agar puasanya lancar.
  1. Sakit Kepala
Pengaruh kafein dan nikotin, bekerja jor-joran, kurang tidur dan makan, bisa membuat sakit kepala. Mengurangi, atau lebih baik lagi menghentikan konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein atau nikotin secara perlahan, dimulai seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan, merupakan cara yang tepat untuk mencegah gangguan tersebut muncul. Upaya lain yaitu melakukan penjadwalan ulang aktivitas harian, serta pengaturan waktu tidur supaya sesuai dengan kebutuhan.
  1. Gula Darah Rendah
Kondisi lemah, pening, letih, kurang konsentrasi, mudah berkeringat, gemetar, sakit kepala, atau jantung berdebar, bisa pula merupakan gejala kadar gula darah rendah. Bagi yang bukan diabetesi (penderita diabetes mellitus), keadaan ini bisa ditimbulkan karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan mengandung gula sederhana (glukosa) pada waktu sahur.
Tubuh memproduksi banyak insulin segera setelah makanan tersebut selesai dikonsumsi, gula darah kemudian melaju cepat. Sayangnya, situasi sebaliknya bakal terjadi beberapa saat kemudian, setelah kandungan gula dari makanan tadi habis, hingga muncul gejala-gejala yang tidak dikehendaki itu.
Membatasi konsumsi makanan-minuman bergula pada waktu sahur merupakan langkah yang cerdas untuk menghindarinya.
Sementara bagi diabetesi, dianjurkan untuk berkonsultasi dulu dengan tenaga medis yang merawat, sebelum mengambil keputusan yang tepat.
  1. Sakit Pinggang
Selain merupakan gejala pembentukan batu ginjal, sakit pinggang bisa pula terjadi karena minimnya asupan cairan. Mencukupkan asupan cairan, saat buka, setelah tarawih dan pada waktu sahur, dapat mencegah keadaan tersebut.
  1. Radang Sendi
Bagi yang tidak terbiasa, utamanya para orang tua serta penderita kegemukan, porsi shalat sunnah yang biasanya bertambah kala Ramadhan dapat memicu timbulnya radang sendi yang ditandai rasa perih, kekakuan, atau bengkak di sekitar daerah persendian. Beban tekanan pada persendian lutut yang diluar kebiasaan diduga sebagai pemicunya.
Mengurangi berat badan sehingga lutut tidak memikul beban tambahan, melakukan senam ringan dan relaksasi sebelum Ramadhan sehingga anggota-anggota tubuh dapat dipersiapkan untuk menghadapi ketegangan tambahan, merupakan solusi yang cantik.
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan, semoga makin disayang Allah.
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya



0 comments:

Post a Comment