Dari Abu Hamzah, Anas
bin Malik radhiyallahu anhu, pelayan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak beriman
seseorang di antara kalian sehingga ia mencintai milik saudaranya (sesama
muslim) seperti ia mencintai miliknya sendiri”.
[Bukhari no. 13,
Muslim no. 45]
Penjelasan:
Persatuan dan kasih
sayang
Islam bertujuan
menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang. Setiap individu
berusaha mendahulukan maslahat umum dan kedamaian masyarakat, sehingga tercipta
keadilan dan kedamaian. Semua ini tidak akan terealisasi, kecuali jika setiap
individu yang ada dalam satu masyarakat, menghendaki kebaikan dan kebahagiaan
bagi setiap orang lain seperti ia menghendaki untuk dirinya sendiri.
Iman yang sempurna
Iman akan terealisasi
dengan pembenaran dan pengakuan yang mendalam terhadap rububiyatullah (bahwa
Allah adalah pemelihara, pengatur, dsb) dan meyakini rukun iman yang lain,
yaitu iman kepada para malaikat, kitab-kitab suci, para rasul, hari akhir,
qadha dan qadar.
Selain itu, keimanan
tidak dianggap kokoh dan mengakar dalam hati seorang muslim, kecuali ia menjadi
manusi yang baik.
Kesempurnaan iman
dapat terealisasi melalui hal-hal berikut :
·
Mencintai kebaikan untuk saudaranya, sebagaimana untuk dirinya sendiri dan membenci keburukan
untuk saudaranya, sebagaimana ia membenci untuk dirinya sendiri.
Mu’adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, tentang iman yang
afdhal. Rasulullah bersabda, “Agar seseorang mencintai sesuatu (kebaikan) untuk
saudaranya sebagaimana ia mencintai untuk dirinya sendiri, dan membenci sesuatu
(keburukan) untuk mereka, sebagaimana ia
membenci untuk dirinya sendiri.” (HR. Ahmad)
·
Bersegera memberikan nasihat manakala saudaranya lalai.
·
Segera memaafkan dan memenuhi hak saudaranya, sebagaimana ia
juga ingin segera dipenuhi haknya.
Muslim meriwayatkan
dari Abdullah bin Amru bin’Ash ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
yang ingin agar dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga,
hendaklah ia mati dalam keadaan iman kepada Allah dan hari akhir dan mendatangi
orang yang suka didatangi.”
Nilai lebih seorang
muslim
Diantara bentuk
kesempurnaan iman adalah berharap agar kebajikan juga dimiliki orang lain, yang
muslim dan non muslim. Artinya, berharap dan berusaha agar orang-orang kafir
dapat merasakan nikmatnya iman.
Rasulullah bersabda,
“Cintailah sesuatu (kebaikan) untuk orang lain, sebagaimana kamu mencintainya
untuk dirimu, niscaya kamu menjadi muslim (yang baik).” (HR.Tirmidzi)
Berlomba untuk
mendapatkan kebaikan
Berloma-lomba dalam
kebaikan merupakan kesempurnaan iman. Karenanya, seseorang yang ingin memiliki
keimanan dan ketakwaan seperti yang dimiliki orang lebih sholih, bukanlah suatu
aib, melainkan dianjurkan.
Allah swt berfirman,
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba,” (QS. Al
Muthaffifin : 26)
Keimanan menciptakan
masyarakat yang bersih dan berwibawa
Setiap muslim didorong
untuk senantiasa berusaha membantu orang lain melakukan kebaikan., karena hal
ini merupakan bukti dan tanda kebenaran imannya. Dengan demikian akan tercipta
masyarakat yang bersih dan wibawa.
Rasulullah bersabda,
“Orang-orang mukmin, dalam kasih sayangnya, seumpama satu tubuh. Jika satu
anggota tubuhnya sakit, maka anggota tubuh yang lain merasakan demam dan kurang
tidur.” (HR. Bukhari-Muslim)
Jika ini terjadi, maka
Allah akan memberikan kepada mereka kewibawaan, kemuliaan, dan kekuasaan di
dunia. Sedangkan di akhirat, ia akan mendapatan pahala.
Masyarakat yang jauh
dari keimanan adalah masyarakat yang egois dan penuh kebencian
Jika keimanan tidak
ada, kasih sayang hilang, dan sebagai gantinya muncul kedengkian dan egiosme
yang mendominasi masyarakat. Dalam kondisi ini, manusia menjelma menjadi
serigala haus darah, kehidupan kacau dan kezaliman merajalela. Allah swt
berfirman, “Mereka itu mati dan tidak hidup. Mereka tidak tahu kapan mereka
dibangkitkan.”
Iman senantiasa
bertambah dan berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan
kemaksiatan.
(Disarikan dari Al-Wafi Fi syarhil Arba’in An-Nawawiyah)
#SPUberbagi
0 comments:
Post a Comment