Sebagian besar berpikir bahwa menjadi seorang remaja sangat
mudah dan menyenangkan. Namun kenyataannya berbeda. Kehidupan remaja dapat
terasa begitu menyiksa serta membingungkan.
Tidak heran, remaja pun cenderung punya sifat memberontak
karena frustrasi yang menumpuk. Sebagai orang tua, coba hadapi anak pemberontak
seperti yang dilansir dari iDiva berikut ini.
1. Jangan berusaha menjadi
teman
Kebanyakan remaja sering mencurahkan isi hatinya pada teman daripada orang
tua. Sebab mereka merasa teman sebaya lebih memahami perasaannya.
Oleh sebab itu, orang
tua sebaiknya tidak berusaha keras menjadi teman anaknya. Lakukan saja tugas
sebagai orang tua sebagaimana mestinya.
2. Rasional
Orang tua kerap berpikir bahwa anak perlu dihukum saat berbuat salah.
Padahal penting bagi orang tua untuk tetap bersikap rasional dan mengeluarkan
kata-kata serta tindakan yang sesuai.
Coba pahami kondisi
mental anak berdasarkan sudut pandang lain agar tidak terkesan menghakimi
remaja yang pemberontak.
3. Jangan ragu
Jika Anda telah memutuskan suatu hukuman, jangan mengubah atau
menambahkannya lagi. Tunjukkan sikap tegas pada anak yang suka memberontak.
Sebab jika Anda kerap berubah pikiran, anak akan menganggap orang tuanya tidak
pernah serius.
4. Biarkan anak berekspresi
Jangan terlalu mengekang anak. Sebab semakin dilarang, mereka justru
ingin semakin melanggar. Biarkan anak berekspresi dan menyampaikan emosinya.
Sebagai orang tua, Anda
cukup menjadi pendengar dan mencoba untuk memahami masalah anak dari sudut
pandang mereka.
5. Percaya pada anak
Sama seperti keinginan orang tua yang ingin dipercaya anak, Anda juga
perlu melakukan hal yang sama pada mereka.
Dengan memberi
kepercayaan, anak pasti akan lebih menghargai orang tuanya. Sebab mereka tidak
ingin mengecewakan orang yang sudah mau percaya padanya.
6. Menghabiskan waktu bersama
Penting bagi orang tua untuk menghabiskan waktu bersama anak remajanya.
Sebab ini adalah fase ketika kesenjangan mulai muncul akibat ketidakcocokan
dalam berpikir.
Seringnya komunikasi
bisa meminimalisir kesenjangan tersebut. Orang tua pun mampu memahami anak
dengan lebih baik.
7. Tenang
Jika Anda punya anak remaja yang sangat membangkang dan tidak mau
mendengar masukan apapun, Anda harus belajar bersikap tenang.
Berteriak satu sama
lain sayangnya sering dilakukan antara orang tua dan anak. Padahal hal itu bisa
merusak segala hal termasuk membuat anak semakin memberontak.
8. Cari tahu penyebab
Anda perlu bicara pada anak dan mencari tahu akar dari perilaku yang suka
memberontak. Bisa jadi sebabnya adalah teman, pacar, atau bahkan guru.
Mungkin anak tidak akan
langsung memberi tahu orang tuanya. Namun Anda tetap bisa menemani mereka di
tengah masa-masa sulitnya.
9. Menyibukkan diri
Kegiatan seperti olahraga atau ekstrakurikuler lainnya bisa menjaga
pikiran remaja dari masalah yang dihadapi. Jadi pastikan anak selalu sibuk
dalam berbagai kegiatan.
Selain itu, menyibukkan
diri juga akan membantu remaja mempelajari berbagai hal baru.
10. Menghargai privasi
Sama seperti kepercayaan, orang tua wajib menghargai privasi dari anak.
Jangan terlalu terlibat dalam kehidupan pribadi anak, misalnya diam-diam
membaca buku hariannya.
Terlibat dalam masalah
anak memang penting, akan tetapi ada batasan yang harus diketahui oleh setiap
orang tua. Sebab bisa jadi kurangnya penghargaan privasi sebenarnya adalah akar
dari sifat memberontak pada remaja.
(Sumber : merdeka.com)
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment