Thursday, 28 May 2015





Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: Tujuh golongan manusia yang akan diberi perlindungan oleh Allah dalam naungannya di hari yang tiada naungan melainkan perlindungan Allah itu sendiri yaitu: (1) imam (pemimpin) yang adil, (2) pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah, (3) lelaki yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid, (4) dua orang yang saling cinta mencintai karena Allah di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, (5) seorang lelaki yang diajak oleh wanita rupawan serta berkedudukan tinggi untuk melakukan zina, lalu ia menjawab, “Aku takut kepada Allah”, (6) seseorang yang bersedekah dengan sesuatu sedekah lalu menyembunyikan sedekahnya itu sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya, (7) seseorang yang mengingati Allah di tempat yang sunyi lalu mengalir air matanya.”
(Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

URAIAN HADITS :

Pertama : Pemimpin yang adil.
Adalah pemimpin yang dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan baik. Nasib rakyatnya adalah terletak di tangannya. Tanggungjawab yang dipikul oleh pemerintah dalam melaksanakan keadilan itu adalah perkara yang amat berat dan bukanlah mudah bagi seorang pemimpin untuk melaksanakan keadilan terhadap semua rakyatnya. Sekiranya keadilan ini berjaya ditunaikan, ganjarannya adalah amat besar sekali. Namun jika gagal, dia menjadi pemerintah yang zalim dan azab menanti di akhirat kelak. Keadilan juga merangkumi semua aspek tanpa mengira pangkat, kedudukan atau sembarang kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas.

Kedua : Pemuda yang kuat ibadahnya karena Allah.
Manakala pemuda yang kuat beribadah adalah menunjukkan betapa di usia sebegini (muda) seseorang itu terpaksa mengarungi berbagai cobaan dan godaan. Terpaksa melawan naluri hati muda untuk bersuka ria kepada lebih mendekati Allah. Oleh itu bagi orang yang berjaya mendidik nafsunya dengan baik dia akan beruntung karena mempunyai kekuatan dari segi fisikal dan mental untuk melakukan kebaikan dan beribadah kepada Allah. Begitulah sebaliknya bagi mereka yang terjerat dengan bujuk rayu syaitan maka seluruh usia mudanya akan dihabiskan untuk melakukan maksiat dan dosa. Sebaik-baik masa dan semahal-mahal harganya di dalam hidup seseorang manusia adalah ketika di alam remaja karena di usia muda seseorang itu mendapat peluang yang banyak untuk menghadapi masa harapannya, badannya senantiasa sehat, tenaganya kuat, pendengaran dan penglihatannya tajam dan sempurna. Bahkan di masa muda juga berbagai-bagai ujian dan godaan terpaksa ditempuhi. Maka beruntunglah pemuda yang berjaya melepasi rintangan-rintangan ini bahkan usia mudanya itu diisi dengan amal ibadah serta memberikan khidmat cemerlang kepada agama, masyarakat dan negara.

Ketiga : Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid
Orang yang tertaut dengan masjid sudah tentu mendapat jaminan syurga oleh Allah karena ia telah menjadi tetamu Allah dan mengimarahkan masjid (rumah) Allah dengan amal ibadah dan ini menjadikan hati mereka senantiasa dekat dengan Allah. Hati mereka senantiasa rindu menanti waktu untuk ke masjid. Setiap aktivitas yang terdapat di masjid akan coba dihadiri oleh mereka walau bagaimanapun keadaannya, mereka tetap usaha untuk mengimarahkan masjid tersebut. Sesungguhnya terdapat hadits yang menyebutkan bahwa dua ayunan kaki yang melangkah ke masjid ganjarannya amat besar di sisi Allah S.W.T dan diketegorikan sebagai suatu sedekah. Maka apalagi bagi orang yang hatinya senantiasa terikat dengan masjid dan senantiasa mengunjunginya untuk beribadah, ganjarannya tentulah lebih besar lagi.
Keempat : Dua orang yang berkasih sayang karena Allah.
Orang yang berkasih sayang karena Allah merupakan mereka yang mempunyai nilai-nilai yang dituntut oleh Islam yaitu ikhlas dalam menjalinkan hubungan silaturrahim dan saling mengingatkan tentang kebaikan antara satu dengan yang lain. Hubungan yang terjalin atas dasar yang tidak sesuai dengan syariat sehingga melanggar batas-batas agama, adab kesopanan dan sebagainya adalah hubungan yang menjurus ke arah dosa dan maksiat. Seharusnya ikatan kasih sayang yang dijalinkan sesama manusia mestilah ikhlas karena Allah agar hubungan tersebut mendapat pahala, restu dan keberkatan daripada-Nya. Hubungan yang ikhlas karena Allah juga akan menimbulkan ketenangan dalam diri dan akan mewujudkan kasih sayang dan hubungan harmoni sesama kita.

Kelima : Mampu menahan diri dari tergoda melakukan maksiat (mis. Zina) karena takut kepada Allah.
Menolak daripada melakukan maksiat apalagi zina merupakan tanda kekuatan iman seseorang yang berjihad melawan nafsunya dan bisikan syaitan yang menggoda. Oleh karena itu mereka yang berhasil melakukannya adalah orang yang teguh imannya, tidak mudah goyah untuk melakukan sembarang kejahatan. Ini menunjukkan tentang keimanan dan ketaqwaan yang sebenarnya karena telah berhasil melawan segala bentuk godaan yang datang. Hal ini bukanlah mudah karena tanpa kekuatan iman seseorang itu pasti akan mudah terpengaruh dengan bisikan nafsu dan akhirnya terjebak dalam perbuatan zina tanpa takut tentang dosanya. Apalagi sekiranya godaan itu datangnya dari cantik jelita yang berkedudukan tinggi, lembut percakapannya.

Keenam : Sembunyikan pemberian atau sedekah tanda ikhlas hati.
Orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi oleh tangan kanannya. Ia menggambarkan mengenai keikhlasan hati orang yang bersedekah. Sesungguhnya tidak banyak orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya melainkan akan terdapat juga perasaan riya’ dan ingin unjuk gigi supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang banyak atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang dilakukannya itu. Tidak puas sekiranya pemberiannya itu tidak diketahui orang apalagi sekiranya sedekah tersebut bernilai tinggi. Lebih mulia disisi Allah sedekah yang kecil dengan hati ikhlas dari sedekah yang banyak tapi dipenuhi rasa sombong dan riya’.

Ketujuh : Orang yang beribadah hingga mengalir air matanya karena Allah.
Orang yang mencintai Allah S.W.T dengan hati yang ikhlas semestinya akan merasa keagungan dan kebesaran Allah. Oleh karena itu, di saat ia bertafakur kepada Allah akan keluarlah air mata kerinduan dan keinsafan dari dalam dirinya. Senantiasa gunakan waktu terluang terutama di sepertiga malam untuk berkhalwat dengan Allah(berdua-duaan) sambil menjadikan Allah sebagai kekasih hati tempat merintih, meminta, mengadu segala hal. Inilah sifat muslim mukmin sejati yang mempunyai perasaan cinta Allah dengan sepenuh hatinya. Dia senantiasa memikirkan dan menghayati tentang kejadian dan keagungan ciptaan Allah serta sifat-sifat-Nya yang Maha Agung. Orang yang demikian itu, hati, fikiran dan jiwanya terhindar daripada perkara-perkara yang melalaikan.

Kesimpulan :
Ketujuh amalan ini amat jarang kita lihat terutama dalam masyarakat sekarang ini. Kita sendiri mampu menilai diri kita sejauh mana kedudukan kita disisi Allah dan sejauh mana kita telah usahakan terutama dalam menjadi golongan yang mendapatkan naungan daripada azab sengsara dari Allah pada akhirat nanti. Adakah kita telah berhasil mencapai ketujuh derajat seperti dinyatakan tadi atau telah mencapai salah satu dari derajat tersebut untuk melayakkan kita mendapat perlindungan Arasy Allah. Atau mungkin kita tergolong dalam golongan yang amat malang karena tak satu pun dari derajat tersebut tidak mampu kita miliki. Mudah-mudahan ia menjadi I’tibar untuk kita dalam usaha memperbaiki mutu kehidupan kita dalam mencari ridho Allah.
Wallahua’lam bish showab.

(Sumber : facebook.com)
#SPUBerbagi

0 comments:

Post a Comment