Monday, 9 March 2015



Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan".
[Bukhari no.8, Muslim no.16]

Penjelasan:

Dalam hadits ini Rasulullah saw mengilustrasikan Islam dengan sebuah bangunan yang tertata rapi. Tegak di atas fondasi-fondasi yang kokoh.
Fondasi-fondasi tersebut adalah :

1.    Dua kalimat syahadat
Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Artinya mengakui adanya Allah yang Tunggal dan membenarkan kenabian dan kerasulan Muhammad saw. Rukun ini ibarat fondasi bagi rukun-rukun yang lain. Nabi Muhammad saw bersabda, “Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasannya Muhammad adalah Rasulullah”. (HR Bukhari dan Muslim). Beliau juga bersabda, “Barangsiapa yang menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dengan penuh keikhlasan, maka ia akan masuk surga”. (HR. Al Bazzar)

2.    Menegakkan shalat
Artinya, senantiasa menunaikan shalat pada waktunya dengan memenuhi syarat dan rukunnya, juga memperhatikan segala adab dan sunah-sunahnya, sehingga dapat memberikan manfaat kepada seorang muslim, yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar. Allah SWT berfirman,”Dan tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.” (QS.Al Ankabut : 45)
Shalat juga merupakan syiar dan perlambang bagi orang mukmin. Rasulullah saw bersabda, “Pembatas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah shalat”. (HR. Abu Na’im)

3.    Menunaikan zakat
Yaitu memberikan bagian tertentu dari harta yang dimiliki kepada mustahik (orang-orang yang berhak menerima zakat), ketika harta tersebut telah mencapai nishab (batas minimal wajib zakat) dan telah terpenuhi bebagai syarat wajib zakat. Ketika memberikan sifat bagi orang-orang mukmin, Allah SWT berfirman,”Dan orang-orang yang menunaikan zakat”. (QS. Al Mukminun :4) “Dan orang-orang yang dalam hartanya terdapat hak yang jelas, bagi orang miskin yang meminta-minta dan tidak mau meminta-minta.” (QS. Al Ma’arij :24-25).
Zakat merupakan ibadah yang berhubungan dengan harta benda. Melalui zakat akan tercipta keseimbangan sosial, terhapusnya kemiskinan, terjalin kasih sayang, dan saling menghargai sesama muslim.

4.    Haji
Haji adalah pergi ke Baitullah di Makkah Al Mukarramah pada bulan-bulan haji, yaitu Syawwal., Dzulqa’dah dan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah Haji dilakukan dengan menjalankan semua manasik (amalan-amalan dalam ibadah haji) yang telah diajarkan Rasullullah saw.
Haji merupakan ibadah yang berhubungan dengan harta dan jiwa, yang membawa berbagai dampak positif bagi individu dan masyarakat. Bahkan merupakan Muktamar Islam Internasional, dimana umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkesempatan untuk bertemu dan saling mengenal. Allah SWT berfirman, “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dengan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru dunia yang jauh supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan, atas rizki yang Allah telah berikan kepada meeka berupa binatang ternak, maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al Hajj : 27-28)
Karenanya, pahala haji sangat besar. Rasulullah saw bersabda,”Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”
Ibadah haji diwajibkan pad tahun ke-6 H, melalui firman Allah.”….mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah..” (QS. Ali Imran : 97)

5.    Puasa Ramadhan
Puasa ramadhan diwajibkan pada tahun ke-3 H, melalui firman Allah SWT. “Bulan ramdhan adalah bulan diturunkannya Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia  dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara kebenaran dan kebatilan). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang masuk bulan (ramadhan) maka puasalah….” (QS. Al Baqarah : 185)
Puasa merupakan ibadah yang dapat menyucikan jwa, membersihkan hati, dan menyehatkan tubuh. Barangsiapa yang berpuasa karena semata-mata menjalankan perintah Allah dan mencari keridhaan-Nya, maka puasa tersebut akan menghapuskan dosa-dosanya dan menjadi sarana untuk mendapatkan surga. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan ramadhan karena keimanan dan demi mencari pahala, maka dosa-dosa masa lalunya akan diampunkan.”

Barangsiapa yang melaksanakan rukun-rukun tersebut di atas secara utuh, ia adalah seorang muslim yang sempurna imannya. Barangsiapa yang meninggalkan keseluruhannya, ia adalah kafir. Barangsiapa yang mengingkari salah satu darinya, ia bukanlah orang muslim. Barangsiapa yang meyakini keseluruhan, namun mengabaikan salah satunya – selain dua kalimat syahadat – karena malas, ia adalah orang fasik. Barangsiapa yang melaksanakan keseluruhannya dan juga mengakui secara lisan namun hanya kepura-puraan, ia adalah orang munafik.

(Sumber : Al-Wafi Fi syahril Arba’in An-Nawawiyah)
#SPUBerbagi


Abul ‘Abbas Al-Qurtubi berkata : “Lima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan tegaknya Islam. Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan Jihad (Padahal Jihad adalah membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang kafir) Karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan salah satu fardhu kifayah, sehingga pada saat tertentu bisa menjadi tidak wajib.

Pada beberapa riwayat disebutkan, Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini adalah keraguan perawi. Wallahu A’lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini berkata, “Demikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari puasa. Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, karena puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan puasa disebutkan lebih dahulu daripada haji”) Oleh karena itu, Ibnu Umar ketika mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya lalu ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata : “Begitulah yang aku dengar dari Rosululloh ”

Pada salah satu riwayat Ibnu ‘Umar disebutkan “Islam didirikan atas pengakuan bahwa engkau menyembah Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melaksanakan Sholat….” Pada riwayat lain disebutkan : seorang laki-laki berkata kepada Ibnu ‘Umar, “Bolehkah kami berperang ?” Ia menjawab : “Aku mendengar Rosululloh bersabda, “Islam didirikan atas lima hal ….” Hadits ini merupakan dasar yang sangat utama guna mengetahui agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini telah mencakup apa yang menjadi rukun-rukun agama.

(Sumber : LoveIslam)
#SPUBerbagi

0 comments:

Post a Comment