Dari Abu Abdirrahman,
Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar
Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi
bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,
mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan".
[Bukhari no.8, Muslim
no.16]
Penjelasan:
Dalam hadits ini
Rasulullah saw mengilustrasikan Islam dengan sebuah bangunan yang tertata rapi.
Tegak di atas fondasi-fondasi yang kokoh.
Fondasi-fondasi
tersebut adalah :
1. Dua
kalimat syahadat
Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Artinya mengakui adanya Allah
yang Tunggal dan membenarkan kenabian dan kerasulan Muhammad saw. Rukun ini
ibarat fondasi bagi rukun-rukun yang lain. Nabi Muhammad saw bersabda, “Saya
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka menyatakan bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan bahwasannya Muhammad adalah Rasulullah”. (HR Bukhari dan
Muslim). Beliau juga bersabda, “Barangsiapa yang menyatakan tidak ada Tuhan
selain Allah, dengan penuh keikhlasan, maka ia akan masuk surga”. (HR. Al
Bazzar)
2. Menegakkan
shalat
Artinya, senantiasa menunaikan shalat pada
waktunya dengan memenuhi syarat dan rukunnya, juga memperhatikan segala adab
dan sunah-sunahnya, sehingga dapat memberikan manfaat kepada seorang muslim,
yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar. Allah SWT berfirman,”Dan
tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan
munkar.” (QS.Al Ankabut : 45)
Shalat juga merupakan syiar dan perlambang
bagi orang mukmin. Rasulullah saw bersabda, “Pembatas antara seseorang dengan
kesyirikan dan kekafiran adalah shalat”. (HR. Abu Na’im)
3. Menunaikan
zakat
Yaitu memberikan bagian tertentu dari harta
yang dimiliki kepada mustahik (orang-orang yang berhak menerima zakat), ketika
harta tersebut telah mencapai nishab (batas minimal wajib zakat) dan telah
terpenuhi bebagai syarat wajib zakat. Ketika memberikan sifat bagi orang-orang
mukmin, Allah SWT berfirman,”Dan orang-orang yang menunaikan zakat”. (QS. Al
Mukminun :4) “Dan orang-orang yang dalam hartanya terdapat hak yang jelas, bagi
orang miskin yang meminta-minta dan tidak mau meminta-minta.” (QS. Al Ma’arij
:24-25).
Zakat merupakan ibadah yang berhubungan dengan
harta benda. Melalui zakat akan tercipta keseimbangan sosial, terhapusnya
kemiskinan, terjalin kasih sayang, dan saling menghargai sesama muslim.
4. Haji
Haji adalah pergi ke Baitullah di Makkah Al
Mukarramah pada bulan-bulan haji, yaitu Syawwal., Dzulqa’dah dan sepuluh hari
pertama di bulan Dzulhijjah Haji dilakukan dengan menjalankan semua manasik
(amalan-amalan dalam ibadah haji) yang telah diajarkan Rasullullah saw.
Haji merupakan ibadah yang berhubungan dengan
harta dan jiwa, yang membawa berbagai dampak positif bagi individu dan
masyarakat. Bahkan merupakan Muktamar Islam Internasional, dimana umat Islam
dari seluruh penjuru dunia berkesempatan untuk bertemu dan saling mengenal.
Allah SWT berfirman, “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dengan mengendarai
unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru dunia yang jauh supaya mereka
menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah
pada hari yang telah ditentukan, atas rizki yang Allah telah berikan kepada
meeka berupa binatang ternak, maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi)
berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al Hajj :
27-28)
Karenanya, pahala haji sangat besar.
Rasulullah saw bersabda,”Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”
Ibadah haji diwajibkan pad tahun ke-6 H,
melalui firman Allah.”….mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah..” (QS. Ali
Imran : 97)
5. Puasa
Ramadhan
Puasa ramadhan diwajibkan pada tahun ke-3 H,
melalui firman Allah SWT. “Bulan ramdhan adalah bulan diturunkannya Al Qur’an,
sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara kebenaran dan
kebatilan). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang masuk bulan (ramadhan)
maka puasalah….” (QS. Al Baqarah : 185)
Puasa merupakan ibadah yang dapat menyucikan
jwa, membersihkan hati, dan menyehatkan tubuh. Barangsiapa yang berpuasa karena
semata-mata menjalankan perintah Allah dan mencari keridhaan-Nya, maka puasa
tersebut akan menghapuskan dosa-dosanya dan menjadi sarana untuk mendapatkan surga.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan ramadhan karena
keimanan dan demi mencari pahala, maka dosa-dosa masa lalunya akan diampunkan.”
Barangsiapa yang
melaksanakan rukun-rukun tersebut di atas secara utuh, ia adalah seorang muslim
yang sempurna imannya. Barangsiapa yang meninggalkan keseluruhannya, ia adalah
kafir. Barangsiapa yang mengingkari salah satu darinya, ia bukanlah orang
muslim. Barangsiapa yang meyakini keseluruhan, namun mengabaikan salah satunya
– selain dua kalimat syahadat – karena malas, ia adalah orang fasik.
Barangsiapa yang melaksanakan keseluruhannya dan juga mengakui secara lisan
namun hanya kepura-puraan, ia adalah orang munafik.
(Sumber : Al-Wafi Fi syahril Arba’in An-Nawawiyah)
#SPUBerbagi
Abul ‘Abbas Al-Qurtubi
berkata : “Lima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan tegaknya
Islam. Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan Jihad
(Padahal Jihad adalah membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang
kafir) Karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan
jihad merupakan salah satu fardhu kifayah, sehingga pada saat tertentu bisa
menjadi tidak wajib.
Pada beberapa riwayat
disebutkan, Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini adalah keraguan
perawi. Wallahu A’lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini
berkata, “Demikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari puasa.
Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, karena
puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan
puasa disebutkan lebih dahulu daripada haji”) Oleh karena itu, Ibnu Umar ketika
mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya
lalu ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata : “Begitulah yang
aku dengar dari Rosululloh ”
Pada salah satu
riwayat Ibnu ‘Umar disebutkan “Islam didirikan atas pengakuan bahwa engkau
menyembah Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melaksanakan
Sholat….” Pada riwayat lain disebutkan : seorang laki-laki berkata kepada Ibnu
‘Umar, “Bolehkah kami berperang ?” Ia menjawab : “Aku mendengar Rosululloh
bersabda, “Islam didirikan atas lima hal ….” Hadits ini merupakan dasar yang
sangat utama guna mengetahui agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini
telah mencakup apa yang menjadi rukun-rukun agama.
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment