SERING kita menemukan
seorang anak yang terlihat malas di kelas atau memiliki nilai sekolah yang
tidak terlalu baik. Namun ada kalanya mereka bisa mendapatkan nilai yang
melebihi teman-teman mereka satu kelas, atau memiliki sesuatu kemampuan yang
tidak kita duga dan tidak bisa dilakukan oleh anak-anak yang lain. Jadi bila
kita menemukan seorang anak atau bahkan mungkin buah hati kita sendiri terlihat
“kurang pandai” jangan berkecil hati. Mungkin saja dia adalah anak yang kreatif
dan cerdas, namun belum terlatih /terasah dengan baik. Setiap anak pasti
memiliki bakat untuk menjadi anak yang cerdas dan kreatif. Tinggal mencari tahu
bagaimana cara melatih anak agar bisa menjadi anak yang cerdas dan kreatif.
Berikut beberapa tips yang bisa diikuti untuk mengasah kreativitas anak.
Tumbuhkan rasa percaya
diri anak
Rasa percaya diri
adalah hal pertama yang harus dimiliki supaya anak dapat berpikir dan kreatif.
Bila ia malu-malu dan tidak percaya diri, ia tidak berani mengekspresikan diri
di luar kebiasaan yang lihat sehari-hari.
Biarkan anak melakukan
eksplorasi
Sejak usia beberapa
bulan, anak sudah dibekali dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Biarkan mereka
terus melakukan eksplorasi terhadap dunia di sekitarnya. Penuhi rasa ingin
tahunya bila ia bertanya kepada ayah atau ibu, atau biasakan mereka mencari
tahu sendiri terlebih dahulu, misalnya melalui pengamatan, membaca buku,
internet, dll.
Biarkan anak
berimajinasi
Membacakan dongeng
untuk anak setiap malam, adalah salah satu cara melatih imajinasinya. Imajinasi
dapat dilatih juga dengan cara memberikan kegiatan menggambar, mengarang
cerita, atau bermain role play. Role play adalah permainan berpura-pura jadi
orang lain atau mempraktekan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari,
misalnya main dokter-dokteran, main masak-masakan, main sekolah-sekolahan, dll.
Lebih banyak memberi
saran dari pada larangan
Anak maupun orang
dewasa tidak suka dilarang. Setiap larangan mematikan kreativitas. Sebagai
gantinya, berikanlah saran apa yang seharusnya ia lakukan, bukan melarangnya.
Namun, dalam kondisi tertentu bila terpaksa Anda harus tegas melarang.
Berikan kegiatan yang
merangsang kreativitas
Bermain musik,
menggambar, membuat kerajinan tangan serta kegiatan ekstra kurikuler seperti
drama dapat merangsang kreativitas. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi
penyegaran agar anak tidak jenuh dengan kegiatan yang sama setiap hari.
Berikan waktu bermain
yang cukup
Bermain adalah sarana
untuk belajar. Pilihkan mainan yang sesuai dengan usia anak, sehingga setiap
mainan dapat dimanfaatkan untuk merangsang perkembangannya. Ketika bermain,
anak bebas melakukan apa yang wajar ia lakukan, dan itulah cara memberinya
kesempatan untuk berpikir kreatif.
Cegah stres pada anak
Jangan terlalu memaksakan
jadwal belajar dan les yang ketat. Kasihan anak-anak yang tidak memiliki waktu
bebas untuk bermain sesuka hatinya. Stres mematikan kreativitas. Rutinitas
mengekang anak maupun orang dewasa untuk berpikir kreatif.
Berikan kesempatan
anak untuk berpikir sendiri
Anak yang selalu
diberikan solusi tidak akan terbiasa untuk berpikir sendiri. Mulai dari hal-hal
sederhana, biarkan ia mencari solusi dan melakukan apa yang menurutnya terbaik.
Kita dapat memberikan arahan dan koreksi bila ia salah, tetapi biarlah ia
memegang kendali.
Jangan memarahi anak
bila melakukan kesalahan
Anak yang selalu
dimarahi akan merasa takut untuk melakukan kesalahan. Padahal, kreatvitas butuh
sikap berani mengambil resiko. Jadi, jangan marahi anak bila ia melakukan
kesalahan yang tidak disengaja. Tanpa kesalahan, ia tidak akan pernah belajar.
Ciptakan suasana
keluarga yang penuh kasih sayang
Suasana keluarga yang
kondusif mempengaruhi kreativitas anak. Ciptakan rasa aman, diayomi, dan
dicintai sehingga anak merasakan keberadaannya diakui dan dibutuhkan di dalam
keluarga.
Menggunakan
warna-warni saat bermain dan belajar
Mengapa mainan
anak-anak berwarna-warni? Mungkin sebagian dari Anda warna-warni hanya
digunakan untuk menarik minat anak-anak untuk membeli mainan yang ditawarkan.
Namun sebenarnya ada fungsi lain yang lebih bermanfaat. Warna-warni yang biasa
dipakai dalam mainan anak ternyata juga bisa mengaktifkan otak kanan. Jadi pada
saat buah hati Anda belajar menulis, menggambar, dan mewarnai, usahakan
menggunakan pensil atau peralatan lain yang berwarna-warni.
Melatih ketelitian
Anak
Saat anak melihat
sebuah gambar jerapah, akan lebih mudah bagi anak untuk mengatakan bahwa itu
adalah seekor jerapah, daripada melihat kaki jerapah yang panjang dan meminta
anak menyebutkan alasan kenapa kaki jerapah begitu panjang. Mengapa hal ini
sangat penting? Karena dengan membiasakan anak untuk belajar sesuatu secara
lebih mendetail atau kompleks, maka anak-anak akan menjadi lebih termotivasi
untuk “mengenal secara lebih” tentang sesuatu yang sudah mereka ketahui.
Sehingga kelak setelah mereka dewasa, mereka tidak hanya tertarik untuk
menggunakan sesuatu yang telah ada, namun menemukan hal-hal baru lain tentang
sesuatu yang pernah ia pakai dan menciptakan sesuatu yang baru lewat sesuatu yang
telah ada (semoga bahasanya bisa dipahami).
(Sumber : artikel
okeschool)
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment