Di saat lalu, banyak manajer yang
menganggap karyawannya hanya merupakan salah satu alat atau mesin perusahaan.
Tidak seorang pun dari mereka yang beranggapan bahwa para karyawan
tersebut dapat memikirkan suatu ide baik atau memberikan kontribusi lebih dari
apa yang ditugaskan kepada mereka.
Sebagai contoh jika seorang manajer (atasan) membuat suatu
keputusan, maka tugas karyawan untuk mengerjakan tugas tersebut dengan baik,
tanpa mempedulikan apakah keputusan tersebut benar atau salah. Para karyawan
tidak diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik atas keputusan
tersebut. Terlebih lagi dengan adanya struktur organisasi yang formal dan
birokrasi yang ketat.
Perubahan terjadi pada saat
persaingan usaha tumbuh dengan pesat. Para konsumen menuntut produk yang
berkualitas tinggi. Di samping itu banyak bermunculan perusahaan-perusahaan
dengan produk yang sama. Salah satu kunci sukses dari keunggulan dalam
persaingan adalah perusahaan yang dapat memiliki tenaga kerja yang produktif,
berkualitas dan bekerja dengan efektif.
Perusahaan mulai mencari bentuk kerja yang dapat menghasilkan kerja yang produktif, efektif dan berkualitas. Salah satu bentuk kerja tersebut adalah bekerja dalam tim (teamwork). Kerja sama dalam tim menjadi salah satu karakteristik dari perusahaan yang memiliki kinerja tinggi.
Perusahaan mulai mencari bentuk kerja yang dapat menghasilkan kerja yang produktif, efektif dan berkualitas. Salah satu bentuk kerja tersebut adalah bekerja dalam tim (teamwork). Kerja sama dalam tim menjadi salah satu karakteristik dari perusahaan yang memiliki kinerja tinggi.
Mengapa hal itu dapat terjadi? Blanchar (1986) menyatakan
bahwa saat ini tim menjadi tulang punggung bagi suatu organisasi (perusahaan),
karena tim dapat lebih cepat dan lebih banyak memecahkan suatu masalah yang
dihadapi perusahaan dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara individual.
Tim memungkinkan perusahaan untuk lebih gesit, lebih
fleksibel dan lebih tanggap dalam menghadapi suatu tantangan atau masalah dan
persaingan. Selain itu banyak manajer yang menganggap bahwa tim dapat memotong
jalur birokrasi perusahaan dan memperlancar perkembangan ide baru. Sebagai
hasilnya inovasi, efisiensi dan produktivitas dapat meningkat.
Apakah dengan adanya suatu tim di dalam perusahaan akan menjamin
kesuksesan perusahaan dalam bersaing ? Belum tentu. Ada perusahaan yang sudah
membentuk tim kerja tetapi tidak berhasil. Hal tersebut dapat terjadi karena
tim yang dibentuk tidak bekerja secara efektif.
Karakteristik Tim yang Efektif
Agar menjadi tim yang menguntungkan perusahaan karena
bekerja efektif, maka suatu tim harus memiliki beberapa karakteristik. Sangat
tidak mudah untuk mengidentifikasi karakteristik yang tepat untuk suatu tim
yang efektif. Suatu tim dianggap efektif atau tidak sangat tergantung dari
kriteria yang diterapkan perusahaan. Tetapi biasanya suatu tim yang bekerja
efektif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Memiliki tujuan dan sasaran yang
jelas atas dasar komitmen bersama. Semua anggota tim mengerti dan menyetujui
tujuan dan sasaran tim dan mereka mau bekerja sama untuk memenuhi hal tersebut.
2.
Pembagian peran kepemimpinan.
Anggota tim saling berbagi peran dalam kepemimpinan. Sebagai contoh :
kepemimpinan tim di setiap fase proyek akan didelegasikan kepada anggota yang
memiliki keahlian dan pengalaman di bidang itu. Sehingga fungsi kepemimpinan di
dalam tim dilihat dari kompentensi seseorang, bukan berasal dari titel,
otoritas dan senioritas.
3.
Keterbukaan dan saling mempercayai
antar anggota tim. Semua anggota mendapatkan informasi yang sama dari akses
yang sama pula serta dapat berkomunikasi dengan lancar dan jelas. Anggota
tim bebas untuk mengeluarkan ide-idenya. Eksperimen dan kreativitas selalu
digiatkan anggota lainnya wajib untuk menolong anggota bersangkutan, jika memang
ide tersebut logis dan berguna.
4.
Keragaman latar belakang anggota tim
memberi warna kepada tim. Semakin besar keragaman yang ada ( keahlian,
pengetahuan dan pengalaman) akan semakin banyak tugas-tugas yang dapat
ditangani
5.
Anggota tim selalu mendukung
keputusan, prosedur dan pengawasan yang dibuat bersama-sama. Mereka memahami
peran, tanggung jawab dan keterbatasan otoritas masing-masing.
6.
Konflik yang terjadi
diselesaikan dengan jalan konsensus, bersifat konstruktif dan menerapkan
pendekatan menang-menang (win-win approach).
7.
Tim dapat mengelola peningkatan
penghargaan individu (individual self esteem)
8.
Kegiatan tim tidak hanya berfokus
pada hasil tetapi juga pada pada proses dan isi. Tim harus selalu mengevaluasi
fungsi dan proses yang sudah dilakukan secara reguler.
9.
Tim memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan baik.
10. Kemampuan
untuk berhubungan dengan lingkungan dengan baik (para atasan, tim lain dan
lingkungan perusahaan)
Komposisi Tim yang Efektif
Agar suatu tim menjadi efektif,
seorang ahli organisasi memberikan suatu konsep tentang komposisi tim
yang efektif.Suatu tim diharapkan terdiri dari orang-orang yang
ditempatkan pada posisi yang benar-bebar sesuai dengan kompetensinya. Suatu
kelompok harus mempunyai:
1.
Seorang pemimpin (ketua), yaitu
seorang pemikir yang disiplin yang bertugas mengorganisir dan mengkoordinir
tim, memelihara keseimbangan usaha dan menjadi titik tumpu tim dalam menjaga
posisi mereka.
2.
Seorang pembentuk, orang yang
memiliki kemampuan untuk memberikan dinamika dan pengarahan kepada tim,
menyediakan motivasi, kreatif.
3.
Seorang pemikir, yang dapat
menyediakan gagasan bagi kemajuan tim.
4.
Seorang pengevaluasi, yang dapat
mengevaluasi permasalahan yang ada dan hasil kerja tim.
5.
Seorang penyelidik sumberdaya, yang
menyediakan informasi dan jejaring sosial dan relasi
6.
Seorang pekerja tim, yang secara
efisien berhubungan langsung dengan pekerjaan, memecahkan konflik, memperlancar
hubungan dan memotivasi rekan satu tim.
7.
Seorang penyelaras akhir, yang
memandu dan memberi peringatan kepada tim jika terjadi hal-hal yang tidak
sesuai dengan komitmen bersama.
Ketujuh karakter tersebut sebaiknya dimiliki oleh suatu tim.
Tidak mustahil karakter tersebut terdapat pada orang yang sama. Untuk itu
diperlukan kejelian dari manajer untuk menentukan siapa saja yang dapat masuk
ke dalam tim dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat.
Tim efektif di beberapa perusahaan memiliki kegunaan yang
besar. Tim hanya dapat bekerja efektif jika dikelola dengan baik oleh pihak
manajemen dengan melibatkan para anggota tim yang bersangkutan.
Manajer yang bertanggung jawab langsung atas tim yang
bersangkutan harus bisa menempatkan diri sebagai seorang pembimbing atau
pelatih dan memberikan kebebasan kepada para anggota tim untuk mengeluarkan
pendapat dan gagasan.
Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan oleh manajer
adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan dan efisiensi dan
efektifitas kerja tim. Di atas segalanya diperlukan komitmen penuh
organisasi/perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada tim dalam menjalankan
tugasnya.
(Sumber : Tulisan dari Riza Aryanto
- manajemenppm.wordpress)
#SPUBerbagi
0 comments:
Post a Comment